ifaktanews.id – BOGOR, Tim mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan 2025 berhasil menciptakan inovasi produk kecantikan ramah lingkungan bernama SunWhey.

Produk sheet mask ini memanfaatkan produk sampingan yaitu, nata de whey, ceker ayam broiler, dan ampas kopi robusta.
Tim yang diketuai oleh Riandri Pasccal Saputra, berhasil mengembangkan SunWhey, sebuah produk sheet mask ramah lingkungan yang memanfaatkan bahan-bahan alami yang diolah menjadi produk bernilai tinggi.
Ditemani Arya Wijaya, Yuni Rahmah Armeliyah, Kadisha Azka Fajriani, dan Ahmad Andra Ramawan. Tim ini melihat peluang besar dalam pemanfaatan produk sampingan yang selama ini masih kurang dimanfaatkan.
Riandri Pasccal Saputra menjelaskan bahwa, SunWhey memiliki beberapa keunggulan yang membedakannya dari produk sheet mask lainnya di pasaran. Salah satunya adalah sheet yang mudah terurai karena terbuat dari Nata de Whey, sehingga tidak akan mencemari lingkungan. Selain itu pemanfaatan ceker ayam yang diambil kolagennya kemudian diubah ke dalam bentuk Nano bisa mempermudah penyerapan ke dalam kulit, dan pemanfaatan antioksidan dari ampas kopi dapat membantu menjaga elastisitas kulit sehingga dapat melindungi dari paparan radikal bebas.
“Kombinasi nata de whey, ceker ayam, dan ampas kopi robusta menjadikan SunWhey sebagai solusi kecantikan alami yang aman dan efektif,” ujarnya.
Salah satu nilai jual utama SunWhey adalah komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Produk ini memanfaatkan produk sampingan yang diolah menjadi bahan baku kosmetik bernilai tambah, dengan demikian, SunWhey tidak hanya memberikan manfaat bagi konsumen, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi limbah dan menjaga kelestarian lingkungan.
SunWhey bukan hanya sekadar produk kecantikan, tetapi juga merupakan solusi dalam mengelola produk sampingan industri. Ceker ayam yang selama ini kurang diminati, ternyata mampu diolah menjadi nano kolagen bernilai tinggi. Begitu pula nata de whey dan ampas kopi robusta yang masih kurang dilirik, kini diubah menjadi bahan baku kosmetik bernilai tambah.
Pendekatan hilirisasi inovatif ini menciptakan keuntungan ganda, baik bagi konsumen yang peduli lingkungan maupun produsen yang ingin memaksimalkan potensi bahan baku. Riandri Pasccal Saputra menegaskan.
“Kami percaya bahwa, cantik tidak harus merusak lingkungan.”
“Dengan dukungan penelitian yang kuat, potensi pasar yang besar, dan semangat keberlanjutan, SunWhey berpeluang besar menjadi produk unggulan yang mengharumkan nama IPB dan Indonesia di industri kecantikan nasional,” tutupnya.(Rani)